Ada(kah) Kado Juara
Wasiyat Hasbulla melakukan umpan crossing ke depan gawang Barito lalu disambut oleh Hamka Hamzah tapi bola melambung. Dibelakang Hamka ada Zulham Zamrun siap menyambut dan lakukan shoot ke gawang yang dikawal oleh Aditya Harlan. Dan Goolll. Tendangan pisang ijo dari Zulham Zamrun berhasil merobek jala Barito Putera sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-1 yang juga menjadi penanda berakhirnya babak pertama. Gol berkelas yang dicetak oleh Zulham Zamrun sekaligus menjadi gol ke empatnya selama berkarir di putaran kedua di PSM Makassar. Meskipun pada peluit akhir gagal memberikan kemenangan bagi PSM Makassar karena hanya berakhir skor 2-2 lewat tambahan gol yang dicetak oleh Ferdinan Sinaga pada menit ke 47 dan dibalas oleh punggawa Tim Nasional yang tampil di Sea Games Malaysia baru baru ini, Gavin Kwan Adsit.
PSM Makassar kini sedang berkompetisi di Gojek Traveloka Liga 1. Liga yang merupakan ajang melepas rindu dari seluruh penggila bola di Indonesia. Tak terkecuali dengan PSM Makassar. Kompetisi yang dilaksanakan setelah hampir 2 tahun lamanya Indonesia mendapat suspend dari FIFA akibat gejolak dalam persepakbolaan Indonesia. Akibatnya kompetisi mandeg sejak berakhirnya Liga Super Indonesia musim 2014 yang dimenangi Persib Bandung. Sempat digelar pertandingan pada Liga yang berlabel QNB League namun dihentikan ditengah jalan yang hanya digelar sebanyak kurang dari 4 pertandingan saja. Namun kini, gairah sepak bola Indonesia kembali meningkat. Masyarakat berduyun-duyun mengunjungi stadion untuk mendukung tim kebanggaan tentunya dengan atribut pendukung sebagai penanda dukungan sebuah tim.
Pun dengan situasi yang berlangsung di Makassar. Dengan berkandang di Stadion Andi Matalatta Mattoangin, hampir setiap kali PSM bertanding warna merah selalu memenuhi sisi tribun. Tercatat tingkat kunjungan ke stadion setiap kali PSM bertanding merupakan salah satu yang tertinggi di Liga 1. Setiap kali bermain tak kurang dari 14.000 penonton hadir langsung mendukung tim PSM Makassar dari total kapasitas stadion yang hanya mencapai 15.000. hal ini menjadi bukti tingginya animo dari pendukung PSM menyaksikan langsung ke stadion. Apalagi penampilan dari PSM Makassar sedang dalam performa menanjak.
Peluang Juara Sebagai Kado 102 Tahun
Tingginya animo supporter dalam mendukung langsung PSM Makassar di stadion merupakan buntut dari performa apik dari PSM Makassar musim ini. Saat ini PSM berada di papan atas dan berada di jalur juara. Dengan total poin sampai pada pecan ke 32 adalah 62 PSM gagal memperlebar jarak dari pesaingnya setelah hanya bermain imbang melawan Barito. Hal ini dimanfaatkan oleh Bali United untuk menyamakan poin PSM Makassar juga dengan Bhayangkara FC. Sehingga perolehan poin 3 tim tersebut adalah 62 poin. Dengan menyisakan 2 pertandingan lagi maka penentuan juara Gojek Traveloka Liga 1 akan ditentukan pada pecan terakhir. Terkecuali dari Bhayangkara dan Madura United yang masih menyisakan 3 pertandingan. PSM Makassar sendiri akan melangsungkan 2 partai kandang dengan menjamu 2 tim kuat yang juga calon juara yaitu Bali United dan Madura United.
Peluang juara PSM masih terbuka. Dengan memenangkan dua pertandingan sisa PSM mempunyai peluang untuk menjadi kampiun dengan catatan Bhayangkara harus tergelincir pada pertandingannya yang masih menyisakan 3 laga lagi. Minimal 1 kali kekalahan yang diterima Bhayangkara maka juara akan kembali ke Kota Makassar. Tetapi ada benarnya pernyataan yang diungkapkan oleh kapten PSM Makassar, Hamka Hamzah bahwa kalian tidak usah mendoakan tim lain kalah, cukup mendoakan agar kita menang insya allah juara.
Apalagi bulan ini adalah momen bersejarah bagi PSM Makassar yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke 102 tahun. Seperti yang kita ketahui bahwa PSM itu lahir pada 2 November 1915 yang juga merupakan tim tertua di Indonesia. Perayaan akan terasa sempurna apabila gelar juara bisa diraih oleh PSM. Mengingat terakhir kali PSM meraih juara liga Indonesia 17 tahun yang lalu. Sudah terlalu lama pendukung PSM merindukan kejayaan yang pernah ada. Saya kira disinilah momen yang tepat untuk menegaskan bahwa PSM Makassar adalah sumber kekuatan terbesar dalam kancah persepakbolaan Indonesia.
Apalagi komitmen yang telah dibangun bersama antara Pemain, Suporter, dan Manajemen untuk meraih prestasi untuk PSM sudah sangat terjalin erat. Hal ini bisa dilihat dengan kualitas permainan dari para pemain, animo supporter yang sangat tinggi, dan usaha manajemen untuk memberikan yang terbaik serta melakukan pekerjaannya dengan baik. Tentunya ini jadi factor tersendiri kenapa raihan juara menjadi layak untuk didaratkan di Kota Makassar. Selamat Ulang Tahun PSM ke 102 Tahun. Semoga kerinduan ini bisa terobati di Bulan PSM bulan November. Ewako PSM.
*Tulisan ini pernah dimuat di harian Tribun Timur pada tanggal 2 November 2017 (Ulang Tahun 102 Tahun PSM)
Post a Comment for "Ada(kah) Kado Juara"