Kritikan Sebagai Wujud Kecintaan
Tadi di laga PSM Makassar Vs Barito Putera, ada banyak banner yang beredar di masing-masing lokasi yang sudah menjadi tempat masing-masing kelompok suporter PSM Makassar. Banner ini dipajang ketika tengah bertanding sebagai akibat dari hasil minor yang diraih selama 5 pertandingan terakhir. 5 pertandingan tanpa pernah menang membawa PSM terkatrol jauh turun ke peringkat 7 (sampai setelah laga tadi) dari awalnya peringkat 1.
Target juara rasa-rasanya semakin jauh untuk kembali ke Makassar. Perlu evaluasi total, terutama di lini depan yang fakir variasi untuk mengingatkan cara untuk kembali menang kepada PSM. Berikut kurang lebih tulisan yang dipasang tadi...
LAJ : ADA APA DENGAN PSM MAKASSAR...?
Red Gank : WARNING !!!
The MaczMan : Ada apa denganmu..?? Jangan sampai JUARA hanya sebatas Mimpi
PSM Fans (CSM) : Mau JUARA ?? Harus menang, bukan SERI, apalagi KALAH !!!
Tribun Tertutup : Robert Out (teriakan)
Chant setelah anthem(berlangsung loyo padahal tidak kalah ji) tadi
"Sampai kapan kami menunggu lama hingga kamu angkat piala"
Namun ada yang perlu dicatat dalam segala keresahan ini yaitu kritikan yang dilakukan oleh seluruh elemen suporter adalah bukti bahwa mereka(suporter) begitu mencintai PSM Makassar. Mereka tidak ingin PSM terus berada di bawah. Karena sejatinya PSM tak berhak berada di tempat itu melainkan tim yang punya kultur sebagai tim papan atas Indonesia.
#EwakoPsM #JukuEja
Post a Comment for "Kritikan Sebagai Wujud Kecintaan"