Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Keempat Puluh Delapan Sekolah

Beberapa minggu lalu saya sempat melihat beberapa postingan di media sosial mengenai sampah yang banyak berserakan di tempat umum. Terkhusus untuk tempat yang kita sering menyebutnya gunung. Saya kemudian berkomentar di facebook. Sekedar mengemukakan pendapat. Saya pun juga bukanlah orang yang selalu taat membuang sampah.
Begini komentarnya, Masalah sampah, sadar membuang sampah, di sekolah selalu diajak membuang sampah dan bertanggung jawab dengan kebersihan diri, kelas, sekolah. Bentuknya berupa pembagian jadwal piket kebersihan, jumat bersih, atau banyak hal yang lainnya. Di rumah pun begitu. Tak elok sebuah rumah dalam keadaan kotor. Tempat sampah, setelah ditempat sampah dibawa kemana. Ini salah satu soal besar. Dalam agama, semua agama manapun tak ada yang mengajarkan untuk membuang sampah sembarangan, berkotor-kotor ria. Membersihkan sampah urusan siapa?

Saya kemudian berpikir bahwa betapa egoisnya kita manusia kini. Tak lagi memikirkan manusia yang akan hidup setelah ini. Bayangkan jika sampah itu terus menumpuk, merusak lingkungan, dan bumi menjadi sampah. Barangkali ada yang mesti diubah dalam hal ini. Sekolah, rumah, lingkungan, bermasyarakat, pemerintah atau siapapun harus bisa bergerak memikirkan masalah ini. 

Saya selalu mengingatkan bahwa kita perlu membersihkan sampah. Terutama soal sampah plastik yang kian banyak, terkhusus di sekolah. Meski berada di wilayah terpencil, sampah pun ikut menggunung juga. Ini menjadi soal. Terlebih kami tak punya tempat pembuangan sampah yang pasti. Kami biasanya hanya membuang di depan sekolah di kebun milik warga. Jika mereka sudah membutuhkan lalu dimana membuangnya?
......

Sore hari kami banyak beraktivitas di kantor, memasak spanduk papan nama sekolah dan bercengkrama berbagi pengalaman. Ubi goreng teman berbagi sore itu. Begitulah kira-kira kami terus merawat kekeluargaan di sekolah. Menutup semua ini, Selamat Hari Pahlawan.

Selasa, 10 November 2020
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Keempat Puluh Delapan Sekolah"