Catatan Ketujuh Puluh Tujuh Sekolah
Tak banyak yang berubah dihari sebelumnya. Selepas melaksanakan tugas dan rutinitas, saya segera mengganti pakaian dan mengambil parang milik Pak Sukri. Semalam saya menunggunya dan mengira bahwa ia kembali lewat jalur keliling dari Matakali-Bungin hingga masuk lewat Bontong.
Parang ini digunakan untuk memotong tangkai kayu yang banyak terdapat di sekitar sekolah. Lalu difungsikan sebagai tiang bagi tanaman kacang panjang yang kutanam beberapa minggu yang lalu. Daunnya kini sudah mulai tumbuh dan siap menjalar. Olehnya itu diperlukan tiang dari ranting kayu untuk mengontrol tangkainya supaya menjalar cukup pada tiang itu saja. Berkebun di sekolah ternyata asyik juga. Seperti lagu yang sedang diputar oleh tetangga.
Bulo, 17/02/2021
Post a Comment for "Catatan Ketujuh Puluh Tujuh Sekolah"