Berbenah Part IV (Catatan Ke 179 Sekolah)
Kabar gembiranya karena jalan sudah semakin panjang yang telah selesai dilakukan pengecoran. Tinggal sedikit lagi mencapai puncak Taratak. Meski sebenarnya agak meleset dari target yang diceritakan oleh pekerja. Karena menurut mereka, target bulan Maret sudah bisa dilalui semua. Namun nyatanya tidak bisa selesai karena bulan Maret menyisakan beberapa hari lagi. Apalagi saat saya masuk, tidak ada aktivitas pekerjaan lahan.
Di sekolah saya bersama dengan Pak Syamsul yang tiba lebih dulu. Kami seperti biasa berbincang dan membahas banyak hal. Saat magrib, ia berbuka puasa. Saya ikut minum saja. Kebetulan saya membawa sebotol yogurt yang saya beli di Baraka.
Pagi ini, setelah mandi dan bersih diri segera bersama para siswa bersih-bersih sekolah. Dengan menjaga kebersihan maka selain lebih indah dipandang juga jadi lebih sehat. Ini penting untuk jadi budaya di sekolah dan oleh siapa pun dan dimana pun.
Setelah itu lalu memperbaiki pagar sekolah yang sudah mulai rusak pada beberapa titik. Dengan dibantu oleh para siswa yang ternyata cukup ahli juga. Saya jadi teringat sebuah peribahasa "ringan sama dijinjing berat sama dipikul". Bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Ini masih terkait dengan materi kelas 7 tentang kerja sama.
Tak lama kemudian, Pak Sukri, Kepala Sekolah, Pak Syamsul datang membantu. Juga ketua komite sekolah. Pekerjaan jadi lebih cepat. Kayu yang telah rusak diganti lalu setelahnya dipasang kembali dan diatur agar lebih rapi dan tertata.
Menata dan membenahi adalah pekerjaan penting tujuannya agar lebih indah dan nyaman. Ibarat rumah. Agar para siswa jadi betah dan pada akhirnya berujung pada peningkatan kualitas. Itu yang diharapkan.
Bulo, 29/3/2022
Post a Comment for "Berbenah Part IV (Catatan Ke 179 Sekolah)"