Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Kelima Puluh Lima Sekolah

Pengumpulan berkas selesai. Tetap bersyukur masih bisa menyelesaikan semua itu dengan waktu yang kepepet. Langkah untuk ke sekolah lagi menjadi tak terasa. Bisa lebih fokus lagi menjalankan tugas. 

Seperti yang saya sampaikan pada catatan ke lima puluh empat sekolah bahwa saya harus melaksanakan kesepakatan yang kami buat. Mengabari Pak Sukri mengenai kondisi air sungai yang ada di gerbang batas Kecamatan Bungin. Berikutnya adalah menjemput Pak Sukri jika ia lambat datang.

Saya berangkat bersama Ibu Riska. Ia akan menunggu di rumahnya yang juga akan saya lalui ketika hendak berangkat ke sekolah. Saya agak terlambat berangkat sehingga baru sekitar jam 08:00 pagi saya tiba di rumah Ibu Riska. Setelahnya kami berangkat dengan cuaca yang sangat bersahabat. 

Tiba di sekolah saat sudah banyak siswa yang datang. Melihat parkiran yang sudah ada motor Pak Sukri telah ada. Saya kaget sebentar karena ia telah ada. Ia tiba lebih cepat dari yang saya bayangkan. 

Ternyata ia memang berangkat lebih awal. Setelah berbincang, Ia tiba saat masih pukul tujuh pagi lewat. Ia bahkan telah selesai masuk di kelas melaksanakan tugasnya. Sementara Ibu Riska telah menuju juga ke kelasnya melaksanakan tugas. 

Tak lama setelah kegiatan pembelajaran selesai, Pak Sukri berencana mau ke Bungin untuk mengirim file yang diminta oleh Dikbud. Setelah semuanya beres sekitar pukul 11:00 wita ia berangkat dan bilang ia akan cepat pulang. Saya berencana ikut tapi masih agak lelah jadi urung berangkat. Saya tinggal di sekolah menunggu. 

Tak lama kemudian Ibu Riska pulang melaksanakan tugas. Seperti biasa kami sering berkumpul di kantor selepas melaksanakan proses pembelajaran. Berbagi cerita, atau perkembangan terbaru, maupun diskusi mengenai tugas  yang diemban. 

Sore harinya hujan turun begitu deras. Turunnya juga berlangsung agak lama. Sehingga lapangan sekolah sedikit tergenang. Apalagi halaman SD yang memang tak memiliki selokan yang pasti karena aliran airnya mengaragbpada kolam yang berada di depan kelas 3, kelas 4 dan kelas 5. Seringkali sekolah itu becek jika turun hujan yang lama. Apalagi pada beberapa ruangan masih beralaskan tanah. Sehingga cepat sekali memasuki ruang kelas. 

Berharapnya semoga bisa segera disentuh pemerintah terkait. Apalagi semua tahu. Bahwa fasilitas selalu berbanding lurus dengan kualitas seorang siswa. Meskipun itu bukanlah faktor utama. Akan tetapi fasilitas ini mendorong siswa belajar dengan aman, nyaman, dan boleh jadi memompa semangat belajarnya. Harapan ini masih terus dijaga. Kalau kalau esok segera bisa dapat diperbaiki.
Selasa, 24/11/2020
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Kelima Puluh Lima Sekolah"