Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Ketujuh Puluh Empat Sekolah

Soal lupa seragam mewarnai hari kemarin. Hal baru yang tentu akan selalu saya ingat. Kedepan tentu harus banyak mengingat. Termasuk mengingat yang kekal. Ialah pemilik dunia dan segala isinya, pencipta makhluk.
Hal lain yang ikut lupa adalah saya lupa mencatat bahwa malam tadi saya sendirian di sekolah. Sunyi betul tak ada teman bicara. Saya begitu sibuk membuat beberapa hal yang harus diselesaikan. Hingga menjelang tengah malam baru tertidur. 

Siangnya melaksanakan tugas di kelas VIII dan kelas IX. Semuanya berlangsung lancar. Tak lama setelahnya datanglah Ibu Saenab dan Ibu Ammy bersama Galih. Mereka langsung mengisi kelas dan melaksanakan tugasnya. Begitu selesai mereka berencana menginap. Namun karena anak dari Ibu Saenab terus menangis mereka akhirnya urung menginap.

Selepas jam sekolah saya ke Botto Barru mencari jaringan. Pak Sukri menjadi target utama. Ternyata tak diangkat juga. Baru setelah beberapa lama ia mengangkat telepon dan berpesan untuk menunggunya. Selepasnya saya pulang kembali ke sekolah dan beristirahat. Baru jam 20:00 wita mereka tiba. Cukup lama saya menunggu.

Bulo, 09-02-2021
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Ketujuh Puluh Empat Sekolah"