Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Keseratus Lima Sekolah

Hari Jumat lalu kami janjian untuk masuk pada Minggu sore. Kami pun menyanggupi saja. Rencananya saat masuk Pak Samsul akan membawa ikan segar untuk dibakar di sekolah pada malam hari. Saya sendiri baru berangkat sekitar jam 5 sore lewat. Cukup terlambat jika dibandingkan biasanya. Saya janjian dengan Pak Kahfi untuk bertemu di Lemo. Lalu setelah menghubungi Pak Jamal, kami bersepakat berangkat bersama dan menunggunya di Pos Ronda tempat biasa kami menunggu. Tepatnya di Banti. 

Kami baru berangkat lagi sekitar setengah 7. Kami berangkat bersama, ada saya, Pak Kahfi, Pak Jamal dan ada juga Ibu Bidan yang juga akan berangkat dengan dibonceng Pak Jamal. Pak Samsul berangkat sendiri via Maroangin-Matakali-Bulo. Gelap menyertai perjalanan kami. Menjelang masuk di Bulo, jalan menjadi licin. Nampaknya hujan turun belum terlalu lama. 

Kami baru tiba pukul 8 malam. Pak Samsul ternyata duluan tiba. Setelahnya kami segera membuat perapian lalu segera membakar ikan yang dibawa Pak Samsul. Malam itu sungguh asik. 

Saya masuk ke kelas 8 terlebih dahulu lalau setelahnya saya masuk di kelas 7. Cukup banyak yang datang meski masih ada juga yang belum hadir. Sungguh miris.  
Lalu setelahnya kami membenahi tama sembari mengangkat kayu yang masih berserakan. Menempatkannya pada sebuah tempat. Sore hari dihabiskan dengan berbenah taman. Setelahnya kami ngopi sore secara bersama. Sungguh menggembirakan. 

Bulo, 6-7 Juni 2021
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Keseratus Lima Sekolah"