Catatan Keseratus Tujuh Sekolah
Aktivitas paling mendesak kali ini adalah mencetak surat keterangan lulus bagi siswa kelas IX yang baru saja dinyatakan lulus sebagai siswa di sekolah. Barangkali perlu juga memberikan ucapan bagi mereka. Tentu tak mudah melewati semua ini. Apalagi dalam kondisi yang tidam biasanya.
Untuk mencetak itu kami ke kampung mengakses wifi/hotspot untuk menghubungi beberapa rekan. Setidak-tidaknya mengonfirmasi kembali. Koneksi internet cukup baik. Mungkin karena jarang yang mengakses. Anak sekolah masih belajar, pemuda masih bekerja. Dan sisanya masih sibuk dengan aktivitasnya masong-masing. Disana kami disuguhi dengan kopi. Kebetulan disana adalah rumah siswa kami. Mudah-mudahan wifi bisa bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat.
Pembelajaran tak normal akibat pandemi yang tak berkesudahan. Kini sudah masuk tahun keduanya. Kita tak mau ada kejadian seperti ini namun keadaan yang memaksa maka segalanya harus disetel ulang. Menyesuaikan kondisi yang ada. Berharap kesempurnaan tentu makin jauh dari harapan. Saya yakin semua merasakan hal yang sama. Pembedanya mungkin dampak yang dirasakan bagi sekolah yang berbeda. Ada yang siap dengan segala fasilitas dan aksesbilitas serta tetek bengeknya. Pun ada yang tak siap.
Olehnya itu saya ingin mengucapkan selamat pada semua siswa kelas IX yang pada beberapa hari lalu telah berhasil lulus di sekolah tercinta. Perjalanan masih panjang, belajar tak pernah usai. Itulah hakikat kehidupan. Belajar sepanjang hayat.
Post a Comment for "Catatan Keseratus Tujuh Sekolah"