Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mampir Silaturahmi ke Senior (Catatan Keseratus Empat Puluh Dua Sekolah)

 Hujan turun sampai pagi hari. Sejak sore kemarin. Cuaca memang sulit diprediksi akhir-akhir ini. Tuhan pasti punya tujuan menciptakan. Ada yang meraup keberkahan ada juga yang ketiban ujian. Semua ini muaranya pada pendewasaaan diri menuju pada tahap berikutnya. Tinggal bagaimana memakaninya, dan apa yang harus dilakukan. Rasa syukur tak boleh luput dalam hal ini.

Para siswa agak sedikit lambat datang. Pengaruh hujan menjadi salah satu sebab diantara sebab lain. Namun tak menjadi soal. Pembelajaran akan tetap berlangsung. Saya masuk di kelas IX sesuai jadwal saya. 

Setelah itu hujan sempat turun sebentar lagi. Setelah semuanya usai, anak sekolah pun dipulangkan, kami pun ikut berkemas. Pulang kembali ke rumah adalah tujuan. Saya rencananya akan pulang bersama Ibu Anni dan Alia. Lalu diperjalanan karena ada mobil yang keluar jadi Ibu Anni menumpang. Akan tetapi mobil sulit menanjak akibat hujan semalam. 

Barulah setelah beberapa percobaan akhirnya mobil lolos. Ibu Muharni kembali turun dari mobil dan ikut dengan adik dari Ibu Nanni, yang datang tak lama setelah kami. Lalu tukaran, saya yang membonceng Ibu Nanni hingga Bontong. Setelahnya mereka naik mobil. Karena mobil juga akan ke Baraka. Tujuan semuanya. Sayapun juga ke Baraka. Tapi karena pertimbangan cuaca dan kenyamanan jadi dipilihlah mobil. Saya pun pulang sendiri.

Ketika tiba di Jembatan yang menjadi batas kecamatan. Saya menelpon senior saya yang juga tugas di SMPN Satap 8 Baraka. Letaknya tak jauh dari tempat saya berada saat ini. Sehingga tak susah untuk berkunjung kesana. Juga karena sudah lama saya janji akan kesana jalan-jalan.

Setelah diangkat saya kemudian berbelok kanan menuju Dawek lalu belok kanan lagi menuju Uru, letak sekolah tempat tugas senior saya. Tak lupa saya jepret pemandangan yang keren tentunya.


Setiba disana langsung dipanggil masuk dan berbincang banyak hal. Di sekolahnya ada banyak rekan guru. Sebagian besar masih saya kenal. Pak Harianto sibuk mempersiapkan komputer untuk persiapan geladi ANBK SD. Mereka menumpang di SMP Uru. Geladi sendiri kan dilaksanakan esok hari. Perbincangan mulai berlangsung.

Mulai dari kabar, aktivitas sehari-hari hingga pada hal rumit dan membutuhkan kopi untuk lancarnya bincang remaja. Saya banyak mendengar apalagi Kak Murdi merupakan senior yang kenyang pengalaman. Tak hanya di kampus di sekolah pun begitu. Saya lebih banyak mendengar petuahnya. Memang selalu bergizi juga.

Akhirnya saya bisa ke Uru juga. Bersyukur sekali dapat tempat tugas yang cukup jauh. Sehingga bisa mengeksplor semua kampung yang tidak mungkin saya jangkau jika tak ditugaskan di Bulo. Banyak budaya baru dan tentu menambah khazanah untuk pendewasaan diri. Kami sisa bertiga yang bertahan hingga sore hari sebelum saya pamit pulang. Apalagi perjalanan masih cukup jauh. 

Saya kembali lewat kampung leluhur kami, Pasui. Kakek saya berasal dari sana. Namun saya juga belum kenal banyak soal kampung itu. Hanya beberapa kali kesana dan beberapa kali juga lewat. Pasui adalah ibukota kecamatan Buntu Batu. Konon katanya keluarga masih banyak disana hanya saja saya tak mengenalnya lagi. Mungkin bapak saya yang banyak mengenal. Apalagi sewaktu kecil ia pernah hidup disana. 

Sebelum kumandang salat Isya, saya tiba di rumah, tau apa yang akan dilaksanakan. Selamat HUT PSM ke 106.

Bulo, 02/11/2021

Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Mampir Silaturahmi ke Senior (Catatan Keseratus Empat Puluh Dua Sekolah)"