Tak Mengubah Esensi (Catatan Keseratus Empat Puluh Satu Sekolah)
Semakin banyak ilmu, semakin lapang hidup. Semakin kurang ilmu, semakin sempit hidup. (Buya Hamka)
Menuntut ilmu memang adalah perihal yang wajib bagi semua manusia. Dalam banyak literatur telah dijelaskan secara gamblang. Dalam agama apapun juga mengajarkan hal demikian. Seperti kata Buya Hamka diatas, dengan ilmu hidup akan lebih lapang. Begitupun sebaliknya. Agar kita tak terjebak dalamnya jurang kegelapan.
Tugas kita adalah terus memastikan untuk tetap terus belajar. Sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar sepanjang hayat. Begitupun tugas yang hendak akan dilaksanakan. Ke sekolah merupakan salah satu ajang menuntut ilmu. Tak hanya siswa, guru pun juga belajar. Proses transfer pengetahuan akan berjalan.
Ke Sekolah
Sudah beberapa pekan terakhir saya tak lagi menginap di sekolah pada hari Minggu. Kali ini pun berlanjut. Saya berangkat pagi lagi. Dalam perjalanan, saya cukup menikmatinya. Ditandai dengan ikut menyapa beberapa teman-teman di sepanjang perjalanan. Saya merasa tak kesepian dengan melakukan hal seperti itu.
Sebelum berangkat ke sekolah, pagi sekali Kepala Sekolah menelpon. Mengabari bahwa ia sedang di luar daerah. Juga sedang berduka. Orang tuanya telah dipanggil oleh Sang Pencipta. Segera saya ucapkan turut berduka kepada kepala sekolah. Mari kita mendoakan agar mendapat tempat terbaik dalam sisi Tuhan YME.
Setiba di sekolah, istirahat sebentar lalu saya langsung saja masuk di kelas melaksanakan tugas. Begitulah sebenarnya harus kulakukan. Lalu saya ke kantor. Memeriksa pekerjaan siswa untuk penilaian pembelajaran.
Setelahnya banyak di kantor. Apalagi sejak siswa telah pulang. Saya juga sempat sempatnya tidur sejenak saat tengah hari. Cuaca sempat mendung dan hampir turun hujan. Segera saya ke kebun memupuk tanaman terong agar makin cepat tumbuh dan berbuah tentunya.
PSM Makassar Day
Sore tiba, kabut tipis hingga pekat pun mulai turun. Hujan gerimis sesekali juga ikutan turun. Sekolah menjadi berkabut juga jarak pandang makin terbatas menambah kesan tenangnya sekolah. Apalagi saya sendiri lagi malam ini.
![]() |
Persita Vs PSM |
PSM Makassar akan bertanding lagi malam nanti. Lawannya adalah Persita Tangerang. Diasuh oleh Widodo Cahyono Putro. Pertandingan ini juga sekaligus menjadi 2 pertandingan terakhir seri kedua yang berlangsung di Jawa Tengah dan Solo. Pertandingan terakhir PSM akan melawan Bhayangkara FC.
Pukul Tujuh malam lewat akhirnya PSM akan segera main. Tayangan channel Soccer Channel seketika menampakkan Stadion Manahan Solo yang begitu megah, didalamnya telah berbaris kedua tim yang akan bertanding. Sepak mula dilaksanakan pertandingan berlangsung seru. Meski sendiri, rasanya tak ada yang berubah. Esensinya tetap bisa menyaksikan PSM. Soal sendiri itu tak berpengaruh apapun. Saya juga lebih leluasa berekspresi jika ada kejadian unik dalam lapangan.
PSM beberapa kali melancarkan serangan namun gagal. Hingga pada akhirnya Arfan sukses mencetak gol pertamanya sejak membela PSM di level senior. Arfan sendiri telah membela PSM sejak tahun 2017 setelah promosi dari PSM Junior. Penampilannya makin matang. Tendangan jarak jauhnya yang berujung gol itu merupakan percobaan keduanya setelah yang pertama gagal.
Dipasang bertiga bersama dengan Sutanto Tan, dan Fajar Handika untuk menopang Pluim membuat lini tengah makin menguasai pertandingan. Arfan dan Tan lebih bebas bergerak karena ditopang oleh Fajar Handika yang kebagian tugas dibelakang mereka. Pluim juga lebih terlayani untuk kembali memberikan umpan manja kepada para striker. Sayangnya beberapa peluang gagal baik oleh Anco maupun pemain depan lainnya.
PSM unggul 0-1 pada babak pertama. Perubahan dilakukan di babak kedua dengan menarik Anco, Erwin Gutawa dan Yacob Sayuri. Adapun yang masuk adalah Azka Fauzi sang idola baru dan Bektur yang menggantikan Erwin Gutawa. Lalu Yacob juga digantikan oleh Rizky Eka tak lama setelahnya.
Tambahan gol pun tercipta tak lama setelah pergantian dilakukan. Diawali Rizky Eka yang bekerja sama dengan pemain yang juga baru masuk yaitu Azka Fauzi yang ikut menyumbang assist kepada Arfan untuk mencetak gol keduanya. Skema yang sangat baik dalam penciptaan gol kedua PSM.
Tak lama setelahnya kapten PSM juga tak mau ketinggalan. Lewat pelanggaran kepada Azka Fauzi, ia mengeksekusi tendangan bebas yang tak mampu dijangkau Dhika Bhyangkara. Skor 0-3 tak mampu dibalas Persita dan bertahan hingga usai. Tambahan 3 poin membuat PSM kembali meramaikan persaingan papan atas dengan raihan 16 poin dari 4 kemenangan dan 4 hasil imbang serta 2 kekalahan.
Uniknya Coach Milo lagi-lagi memperoleh kartu kuning pada pertandingan kali ini. Sehingga total 5 kartu kuning telah telah diperoleh Milo. Sebuah anomali, sebab pelatihnya justru jadi ladang kartu kuning dibanding para pemainnya😀. Kemenangan ini juga sekaligus sebagai kado baik untuk ulang tahun PSM esok hari yang ke 106 Tahun. Selamat Ulang Tahun PSM ke 106 Tahun. Tetaplah eksis dan rebut kembali kejayaan itu.
Bulo, 01/11/2021
Post a Comment for "Tak Mengubah Esensi (Catatan Keseratus Empat Puluh Satu Sekolah)"