Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asdik

Ba'da jumat saya tak sengaja melihat status Whatsapp si Erhu Lebock. Postingannya berupa foto yang menampilkan Asdik sedang mengangkat balok di Pebakkaran. Ada beberapa orang yang membantu. Sebut saja Arafat Bahra S Wahyu Setiawan Atos Lebok Jhamil Jhamil Jaka Pebakaran Muh Aqil Iqbal Lebok dan papa Naura yang datangnya terlambat. 

Saya segera mengabari si Eru karena sebenarnya kemarin kami sudah janjian akan turut membantu mengangkat balok. Rencananya balok ini untuk memperbaiki rumah kebun(yang kami disini menyebutnya Bola Bola) Nene Muane yang kian lapuk dimakan usia. Jalanan agak licin sebab hujan baru saja turun.

Sekira waktu salat Asar semua balok itu telah sampai pada Bola-Bola. Lelah tentu sanga teeasa karena jalurnya begitu menanjak belum lagi beban yang cukup berat. Segelaa kopi panas tentu jadi pelepas dahaga kala cuaca lagi dingin. Hujan di bulan Juni selalu membawa kesejukan. 

Setelah penat usai, masing-masing kini kembali ke rutinitasnya. Ada yang bersiap mengambil pakan untuk sapi peliharaan. Ada yang mengecek tendanya karena baru saja usai turun hujan. Menyisakan saya, Asdik, Eru, Jamil, Iqbal yang masih tetap di tempat yang sama. 

Tetiba saja Asdik mengatakan malam ini kita bermalam saja. Semua mengiyakan kecuali si Eru yang katanya harus membantu orang tuanya bekerja. Singkat cerita saya dan jamil kebagian tugas untuk pulang ke kampung mengambil baju ganti, cas hp, dan keperluan lain. Segeralah kami pulang karena cuaca di sekitar sudah mulai turun hujan dan berembun. 
Malam pun tiba. Kumandang azan magrib bergema di mesjid-mesjid. Suaranya begitu jelas. Panggilan Tuhan untuk kembali mengingat dan melaksanakan perintahnya. 

Setelahnya kami cuma bersantai saja. Menikmati lampu-lampu yang kian banyak. Lampu pengusir hama di kebun-kebun sangat banyak. Nampak seperti perkampungan. Bahkan di beberapa titik sekitar Marena dan Mente terlihat jauh lebih terang jika dibanding perkampungan di sekitarnya. 

Singkat cerita malam ini berembun. Segelas kopi hangat nampaknya akan mengantar malam ini ditambah musik dari gawai melengkapi rencana dadakan ini. Sampai kini, tanda iqamat telah berkumandang. Mari tunaikan.

Pebakkaran, 19:30 Wita
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Asdik"