Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Keempat Puluh Empat Sekolah

Tergesa-gesa adalah hal yang selalu tidak mengenakkan. Itulah yang kualami saat ini. Akibat tergesa-gesa semua jadi terbengkalai. Jadinya terlambat. Yang jadi solusi pastinya SKS, sistem kebut secepatnya. Berburu waktu untuk segera sampai menunaikan kewajiban. 

Ternyata saat ini bertepatan dengan pelaksanaan perayaan Maulid Nabi Muhammad. Tak terkecuali di Bulo, Di Kampung Baru pu menggelar hajatan yang sama. Tak pelak hanya segelintir yang bisa kami dapat. Tapi tak menjadi soal. Semua harus berlangsung secara terus menerus.

Sepulang sekolah kami menonton beberapa film yang dengan tema action. Pada sebuah bangku panjang kami menonton bersama-sama. Tentu seusai makan siang. Sambil mengerjakan pekerjaan dapur juga. Itulah suasana kebersamaan yang kami jalin. Saya kira hal baik demikian perlu dijaga dan dilestarikan. 

Sore harinya kami berencana menjemput Pak Sukri di sungai. Menurut kabar ia akan datang sore hari makanya kami inisiatif untuk berangkat. Aliran sungai yang belum baik untuk dilalui motor menjadi penyebabnya olehnya itu harus menolong. Hingga malam tiba, ia tak kunjung tiba. Kami memutuskan kembali saja dengan bergelap-gelapan karena motor yang kami kendarai sedang bermasalah lampunya. 
Tak lama sesampai kembali di sekolah, Pak Sukri yang kami tunggu datang juga. Ternyata ia lewat Tallang. Menurutnya saat hendak berangkat, cuaca berubah menjadi mendung. Itu sebabnya ia berangkat lewat jalur yang lebih aman meski agak lebih jauh. Malam harinya kami lebih banyak bercengkerama sembari saya memakai jaket karena merasa agak kedinginan. Segelas sarabba tentu menjadi penghangat cerita malam ini. Hujan gerimis menemani panjangnya malam.

Senin  2/11/2020
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Keempat Puluh Empat Sekolah"