Catatan Keenam Puluh Tujuh Sekolah
Setelah hujan yang turun pada sore hari kemarin, kami memperbaiki selokan yang berada di belakang sekolah. Rumput yang tumbuh kian lebat seiring musim hujan yang telah tiba menyebabkan selokan perlahan tertutup. Hasilnya air berhasil menembus tembok belakang sekolah dan masuk kedalam kantor. Untunglah kami berhasil mencegah agar tak masuk lebih banyak lagi. Dengan peralatan seadanya dan pakaian kotor serta mantel kami berhasil menyetop air masuk.
Begitu usai saya ke halaman depan memperbaiki aliran air. Debit air yang begitu deras terus menggerus kerikil yang ada di jalan raya. Sehingga untuk meminimalisir hal tersebut saya berinisiatif membuatkan selokan darurat agar air lewat pinggir dan tak masuk lebih banyak ke bagian jalan raya. Setelahnya kembali ke kantor dan mengganti pakaian. Cuaca dingin tak tertahankan.
Hari Rabu ini rencananya akan digelar rapat dewan guru dengan agenda membagi tugas dan hal lain yang dianggap penting. Paginya kami memperbaiki pagar di halaman depan yang tumbang dan terpisah-pisah. Salah satu akibatnya adalah jambu air yang tengah berbuah di depan sekolah. Sehingga pagar seringkali diinjak dan dijadikan pijakan untuk memanjat jambu air yang bahkan belum masak betul.
Selepasnya sekolah kedatangan rekan yang baru. Ialah Pak Jamal rekan yang dimaksud. Ia adalah personel baru di sekolah. Sebenarnya ada 2 namun yang satu masih berhalangan datang. Ia dan Ibu yanh berhalangan datang adalah guru baru yang lulus seleksi CPNS 2019. Pak Jamal merupakan guru Agama Islam sedangkan Ibu guru yang satu guru IPA Terpadu.
Kedatangannya tentu akan menambah kekuatan untuk berjuang mengabdikan diri bagi bangsa. Dalam hukum dasar negara tersebut dalam alinea ke empat, mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas berat namun akan dilaksanakan dengan erat dan sepenuh hati. Apalagi dengan sekolah yang berada pada daerah sangat tertinggal(setidaknya begitu yang nampak di info gtk). Dengan tambahan ini harapannya kita bisa mengejar segala ketertinggalan dan berupaya memberikan yang terbaik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah yang berada di wilayah terpencil masih sangat terbatas. Dari segi sarana prasarana jelas terjadi ketimpangan. Namun bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Sekolah harus terus berbenah, membenahi internal memperbaiki kualitas, dengan melakukan perencanaan yang baik, dan menjalankannya serta tetap melakukan evaluasi capaian. Meski sekali lagi saya katakan ini berat namun bisa jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Apalagi personil sekolah yang sebagian besarnya masih cukup segar dan masih muda. Artinya semua siap dalam segala hal.
Menutup hari ini, dengan hujan yang masih tetap turun. Hadirnya kedua tambahan personil ini diharapkan bisa menjadi pemicu untuk berbenah dan membangun sekolah yang tak sekadar kata-kata. Membangun dari wilayah terpencil tak lebih susah dari yang bukan. Ini sebuah kebanggaan jika ada secercah perubahan yang bisa dilakukan. Dan hal itu sudah dimulai. Soal hasil kita lihat saja nanti.
Rabu, 13/01/2021
Post a Comment for "Catatan Keenam Puluh Tujuh Sekolah"