Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Kedelapan Puluh Tiga Sekolah

Semalam saya kedatangan Pak Kahfi. Setelah sebelumnya saya berpikir akan sendiri lagi bermalam di sekolah. Beliau datang tak lama setelah kumandang azan Isya. Bercengkrama tentu hal yang kami lakukan hingga menjelang tengah malam. 

Pagi setelah berbenah diri saya menyempatkan sebentar untuk melihat tanaman kacang panjang dan tanaman lainnya. Semua tumbuh dengan baik. Terkhusus bawang prei/bawang daun yang saya kira tak akan tumbuh karena waktu saya tanam sudah terlihat agak layu. Namun ternyata tidak, ia tumbuh dengan baik. Bahkan daunnya sudah mulai keluar. Begitupun dengan sereh dan seledri. Berharapnya tumbuh dengan baik. Supaya pasokan sayur segar bisa kembali.

Kali ini di kelas VIII dan kelas IX saya memberikan penilaian harian, istilah untuk ulangan harian dahulu. Kelas VIII tentang kebangkitan nasional 1908 dan kelas IX tak kalah menarik, Keberagaman. Siang setelah melaksanakan tugas, ada hal yang baru dan kami bergembira dengannya.

Pedagang bakso datang dan lewat pas depan sekolah. Momen langka yang baru kali ini terjadi. Dengan suara lantang saya memanggil pedagang bakso itu. Tentu ia mendengar kali ini. Sebelumnya sebenarnya ia sudah pernah lewat juga namun saat dipanggil ia tak menyahut dan terus saja ke Kampung Baru. Namun kali ini saya tak akan melewatkannya. 

Momen yang ditunggu pun akhirnya tiba. Selama kurang lebih 23 bulan kami bertugas di tempat ini, baru kali ini kami bisa makan bakso dari penjual bakso. Sebelumnya pernah tapi ini kami bawa sendiri dari luar. Saya, Pak Sukri, Pak Kepsek, Pak Kahfi, Ibu Anni dan Ibu Riska tak mampu untuk tak mencicipinya. Soal rasa saya tak ingin menceritakannya. Itu tidak penting. Ini soal perdana makan bakso sejak bertugas disini. Sekali lagi ini momen langka dan harus dinikmati baik-baik. 
Bulo, 2/3/2021




Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Kedelapan Puluh Tiga Sekolah"