Catatan Keseratus Satu Sekolah
Awal pekan selalu menyenangkan. Saya juga cukup bersemangat. Rencananya saya akan menginap sebentar malam. Meski hanya sendiri saja karena teman-teman telah memastikan bahwa mereka tidak akan menginap. Mulai dari ibu Muharni, pak Sahril, ibu Riska, belum lagi ibu Saenab dan ibu Ammi. Praktis hanya saya yang akan menginap dari rombongan Duri.
Tapi semua itu tak menjadi soal. Semua punya rencana masing-masing dan inilah rencana saya. Saya yakini dan tentu akan saya jalankan. Rencananya besok akan dilaksanakan vaksinasi kedua untuk tenaga guru di Kecamatan Bungin. Itu sebabnya saya memilih tinggal di Bulo saja. Selain karena jaraknya dekat yang tentu tak akan menguras banyak tenaga, juga karena ini perdana setelag lebihdari sebulan lamanya saya tak menginap lagi di sekolah.
Saya berangkat bersama ibu Anni. Kami paling cepat sampai di Banti. Tempat kami biasa saling menunggu. Lalu disusul ibu Ammi dan ibu Saenab. Ibu Riska kami dahului ketika mereka singgah di warung lalu tiba kemudian. Terakhir pak Sahril. Kami berangkat bersama.
Setibanya di sekolah semua melaksanakan tugasnya masing-masing. Lalu beberapa guru yang belum kebagian kelas lalu mengerjakan erapor mereka. Selepasnya erapor selesai dan fokus di kelas.
Setelah semuanya selesai, mereka satu persatu pamit pulang. Menyisakan saya sendiri. Lalu saya memilih tidur siang saja. Tapi tak lama kemudian saya kedatangan pak Sukri dan pam Syamsul. Saya tak jadi sendiri malam ini. Malam hari hujan turun, saya baru ingat kartu vaksinasi saya tinggal. Saya segera menelpon orang tua di rumah. Untungnya ada jaringan. Dengan meminjam gawai milik Pak Sukri saya menelpon dan untungya diangkat semua pihak terkait. Bersyukur.
Bulo, 24 Mei 2021
Post a Comment for "Catatan Keseratus Satu Sekolah"