Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pergi Pulang dan Penilaian Tengah Semester (Catatan Keseratus Tiga Puluh Sekolah)

 Saya cukup lama baru berangkat Senin pagi lagi. Mungkin lebih dari sebulan lamanya. Cuaca pagi cukup baik untuk berangkat lebih awal. Meskipun harus menghadapi dinginnya cuaca. Sesekali pada bagian bulu matan dan alis juga ada embun. Mungkin karena dingin. 

Kabut saat perjalanan pulang


Harusnya saya berangkat sejak kemarin sore namun urun terjadi sebab saya merasa cukup lelah. Kemarin panas sangat terasa. Saya ke kebun menggantikan Bapak saya membantu tetangga kebun yang sedang panen. Dia sebenarnya masih paman saya juga. Bahkan tak disuruh Bapak pun saya sering kesana bantu-bantu. Begitulah di kampung kami, tradisi gotong-royong masih cukup dijaga. Bapak punya urusan lain yang juga tak kalah pentingnya. Karena cuaca begitu panas saya cukup kelelahan sepulang dari bantu-bantu. Saya tertidur pulas di kebun hingga menjelang pukul 04:00 sore.

Jadi setelahnya saya putuskan berangkat besok pagi saja. Saya tiba di sekolah segera mencetak soal untuk dibagikan kepada siswa. Hari ini adalah hari pertama pelaksanaan penilaian tengah semester. Saya mendapat jadwal hari pertama sehingga segera saya melaksanakan tugas. 

Setelahnya lalu pelaksanaan ujian. Yang kebagian tugas mengawas ada saya, Ibu Muharni, dan Ibu Ammy. Sebenarnya masih ada Ibu Saenab namun ia berhalangan hadir sebab sakit habis jatuh dari motor beberapa hari lalu. Kita mendoakan agar lekas pulih dan bisa beraktivitas lagi. 

Setelah ujian hari pertama selesai kami ke kantor lalu bercerita. Ada juga yang memasak. Saya lalu diarahkan kepala sekolah untuk membuat surat tugas untuk ikut sosialisasi AKM di Enrekang esok hari. Saya ditugaskan untuk ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang. Setelah suratnya sudah saya cetak kemudian diteken oleh Kepala Sekolah. Sehingga dengan ini saya harus pulang ke rumah. Sebab jika harus berangkat dari sekolah jaraknya terlalu jauh. Mungkin 2 setengah atau bahkan 3 jam. Sedangkan dari rumah cuma sekitar 40 menit saja. 

Saya pun harus pulang, tapi karena setelah makan siang hujan kembali turun meski tak terlalu deras. Namun lama kelamaan makin deras juga. Tidak lama setelahnya hujan reda, saya memilih mencuci motor dulu lalu pulang. Namun ternyata hujan turun lagi. Saya baru benar-benar bisa pulang sekitar pukul 4:40 sore. Di jalan pun masih sempat turun. 

Saya tak bisa memacu kendaraan lebih cepat sebab kabut begitu pekat. Jarak pandang sangat terbatas dan terjadi sepanjang jalan. Juga diperparah dengan waktu yang kian sore. Gelap tak bisa dihadang. Jadi jalani saja. Biar pelan asal selamat. Pada hakikatnya selamat memang adalah tujuan. Begitulah hidup, jika pernah memulai maka harus siap menerima akhir. Sebab di banyak momen kita seringkali diingatkan bahwa yang kekal itu bukan dunia tapi kehidupan setelah dunia. Mari persiapkan bekal menuju kekekalan.

Bulo, 10/09/2021



Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Pergi Pulang dan Penilaian Tengah Semester (Catatan Keseratus Tiga Puluh Sekolah)"