Catatan Keseratus Dua Puluh Dua Sekolah
Hari kedua di sekolah. Hujan turun semalam. Pagi terasa dingin. Kopi turut bersama. Menyemai pagi. Berkebun pagi-pagi rasanya batal. Pagi hari hujan turun lagi. Bahkan lebih deras. Aku sendiri di kantor.
Aktivitasku hari ini adalah piket. Karena sendiri jadi saya nonton saja terlebih dahulu.
Lalu bermain game dan membuka laptop untuk mengerjakan sesuatu. Usaha produktif ceritanya. Termasuk melengkapi media dan administrasi pembelajaran. Ini penting toh sebab juga jadi salah satu tugas pokok guru. Melengkapi yang kurang dan memperbaiki yang masih dianggap belum optimal. Rasanya selalu seperti itu hidup. Ujung dari semua pelaksanaan adalah evaluasi. Terus peningkatan lagi.
Tak lama setelahnya kami memperbaiki jendela dan memasang kain gorden. Kepala Sekolah saya datang tak lama setelah hujan mulai reda. Kini aktivitas beralih jadi tukang gorden. Kami bersama dan demi agar lekas usai dan jadi. Karena sebelumnya yang terpasang.
Lalu setelah memasang gorden tugas berikutnya adalah memindahkan foto Presiden dan Wakil Presiden dari sudut ke sudut yang lain. Lalu memindahkan meja dan lemari di ruangan kepala sekolah. Semuanya supaya lebih indah dan tertata. Cukup melelahkan juga.
Sebelum usai, menata itu perlu agar tertata. Menanam itu perlu agar bisa memanen. Seperti itulah kira-kira siklus hidup. Ada usaha ada hasil yang akan didapatkan. Soal hasil positif dan negatif itu opsional. Rasanya itu juga bagian dari hasil.
Bulo, 24/08/2021
Post a Comment for "Catatan Keseratus Dua Puluh Dua Sekolah"