Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Keseratus Dua Puluh Enam Sekolah

 Hari berganti hari, kekhawatiran akan lampu padam yang sempat hinggap kini mulai sirna. Kemarin sore, saya memastikan semua ini setelah berangkat ke Botto Malea, sebuah tempat yang ada jaringan internetnya di Bulo. Letaknya persis di pintu gerbang perkampungan warga Bulo. Dipenuhi pohon cengkeh dan merica. Diantara pohon itu biasa terdapat rambutan, durian atau langsat. Semua itu menjadi ciri khas perkebunan warga Enrekang.

Setelahnya semua berlangsung seperti biasa. Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan PTMT atau pembelajaran tatap muka terbatas. Saya kemudian mengisi kelas dan memberikan kesempatan mengerjakan tigas yang belum rampung kemarin. Lalu dilanjutkan pelajaran Bahasa Indonesia. 

Terik matahari, semangat para siswa pembelajar kami menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam mengarungi hari. Besar harapan agar kelak bisa menjadi kebanggaan. Saya kali ini tak begitu tertarik berkebun. Bahkan saya hanya menengoknya tatkala berada di kelas 7 yang memang persis berada disampingnya. 

Sebuah kesyukuran juga, sayur yang kami tanam sudah mulai bisa dinikmati. Sawi sudah beberapa minggu ini bisa kami olah menjadi sayur. Daun kacang panjang yang ditanam kepala sekolah pun dengan kangkung yang tak lama lagi panen. Semua senang dengan hasil ini. Saat di sekolah kami tak susah lagi saat hendak memasak sayur karena bahan baku tersedia. Sebuah kesyukuran.

Halaman sekolah


Bulo, 7/9/2021

Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Catatan Keseratus Dua Puluh Enam Sekolah"