Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langsung Pulang (Catatan Keseratus Tiga Puluh Delapan Sekolah)

 Hari kejepit adalah hari kerja yang terletak antara dua hari libur. Kali ini kejadian juga. Tanggal 19 Oktober 2021 akan bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Itu berarti hari Senin adalah hari kejepit. Karena diapit oleh 2 hari libur yaitu hari Minggu dan hari Selasa. 

Hari kejepit seringkali dimanfaatkan untuk keluar rumah. Dalam artian dimanfaatkan untuk berlibur mengingat waktu cukup lowong. Namun kali ini tanggal merah dipindahkan ke hari Rabu sehingga Selasa akan tetap menjadi hari kerja. 

Merujuk kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang diteken 18 Juni 2021.

Hal ini dlakukan sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan Covid-19. Karena mobilitas akan tinggi jika tidak diterapkan demikian. Begitu kira-kira penjelasan dari pihak terkait. Selebihnya bisa dibaca pada banyak media yang berseliweran digawai masing-masing.

Selain itu, SKB ini bukan untuk membatalkan atau mengundur pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi hanya hari liburnya saja yang bergeser. Soal jatuhnya Maulid (12 Rabiul Awal) itu tetap hari Selasa 19 Oktober. 

Terkait dengan itu, kami pun berangkat hari Senin pagi ke sekolah. Awalnya saya berrncana berangkat hari Minggu seusai menghadiri pernikahan Ibu Riska, Guru SDN 86 Bulo. Saya sudah janjian dengan Pak Sukri untuk terus ke Matakali lalu esoknya ke sekolah. Apalagi jalan kian dekat karena lokasi ada di Lemo, tak perlu lagi kembali. Barang pun sudah saya bawa. 

Namun urung saya lakukan. Bapak saya lagi sakit. Saya mesti menjaga. Tak sampai hati saya meninggalkannya sendirian. Saya mengatakan kepada Pak Sukri untuk duluan saja sekaligus meminta maaf. Janji akan saya tepati dikemudian hari.  Setelah pulang dari acara saya pun kembali ke rumah dan baru berangkat esok hari. 

Setiba di sekolah kami seperti biasa melaksanakan tugas dan setelahnya beristirahat di Kantor. Lalu kami disuguhi tape bikinan siswa. Tape ini merupakan produk dari mata pelajaran Prakarya yang diasuh oleh Ibu Saenab. Bersama dengan siswa dan guru, juga rekan guru di SD. Kami menikmati hasil pekerjaan siswa. Enak, sudah tentu. Soal rasa masakan, siswa kami juga biasa diandalkan. 

Tape buatan siswa.

Jika pada tahun sebelumnya para siswa membuat pot bunga sebagai hasil karya siswa maka kali ini dialihkan ke bentuk makanan. Sekedar tambahan, pot bunga yang dibuat oleh siswa itu kini telah dimanfaatkan di sekolah. 

Dengan berbekal bahan sisa rehab bangunan sekolah yang tak terpakai lagi. Lalu diolah dan akhirnya jadi beberapa pot dari siswa. Hasilnya juga cukup baik. Bahkan sangat indah. Apalagi ini merupakan produk buatan siswa. Itu tentu menambah nilai sebuah karya. Juga bisa memberikan pengetahuan baru kepada siswa. 

Setelahnya kami pulang kembali. Apalagi hujan tidak lama lagi akan turun. Khawatir akan basah. Tanpa pamit kami pulang. 

Bulo, 18/10/2021
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Langsung Pulang (Catatan Keseratus Tiga Puluh Delapan Sekolah)"