Ngga Banyak Ngapa-Ngapain (Catatan Keseratus Tiga Puluh Tujuh Sekolah)
Pagi-pagi sekali saya pergi lagi ke Botto Malea, tempat mengakses internet yang cukup bagus. Apalagi jika pagi hari masih belum ada gangguan sama sekali. Terpenting karena masih sunyi juga. Apalagi cuaca sedang bagus-bagusnya. Sesekali udara dingin pagi hari juga masih menampakkan kesegarannya.
Ke Botto Malea dengan tujuan menghubungi Bapakku yang sedang sakit. Menanyakan kabar dan kondisi kakinya. Namun awalnya nda masuk, lalu saya mencoba menghubungi sepupu dan akhirnya tembus juga. Keadaan baik-baik saja membuat rasa syukur dan lega. Jika tak ada kendala saya akan pulang sebentar.
Cukup lama saya di Botto Malea, selain menghubungi keluarga juga untuk membuka sosial media dan beberapa pesan yang masuk. Cukup menumpuk karena tak dibuka selama beberapa hari. Kali aja ada informasi penting disana.
Selepasnya saya kembali ke sekolah dan tidak banyak melakukan apa-apa. Hari ini saya tak punya jadwal di kelas. Selebihnya saya hanya menyiram bunga yang baru kami tanam. Juga rumput yang sudah mulai tumbuh. Rumput ini akan kami jadikan taman nantinya. Jadi tak lagi beralaskan tanah. Kami berharap sekolah akan kembali hijau dan semakin cantik dengan taman yang penuh rerumputan dan tentunya bunga-bunga. Semua baru dibenahi dari awal. Butuh waktu agar semakin indah. Bukankah semua hal butuh proses.
Setelah siswa pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Kami pun segera berkemas. Saya dan Pak Kahfi lebih tepatnya. Saya juga cemas karena beberapa hari tak ada di rumah dan Bapak sedang terbaring sakit. Ketika berkemas selesai tetiba saja langit menjadi gelap, tak lama kemudian hujan turun. Begitu deras. Untungnya tidak terlalu lama.
Segera setelah reda saya dan Pak Kahfi pulang. Namun di perjalanan huna turun lagi. Begitu deras. Pakaian yang saya kenakan basah. Untungnya hujan turun hanya sampai puncak gunung. Setiba di Bontong hujan sudah reda. Bahkan di beberapa tempat tak ada tanda-tanda pernah turun hujan. Begitulah cara Tuhan membagi rezeki. Selalu tepat pada tujuannya. Kita perlu mensyukuri segala nikmat yang diberikan.
![]() |
Perjalanan pulang. Di depan sedang turun hujan |
Bulo, 14/10/2021
Post a Comment for "Ngga Banyak Ngapa-Ngapain (Catatan Keseratus Tiga Puluh Tujuh Sekolah)"