Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinkron dan Menjemput Peralatan (Catatan Keseratus Tiga Puluh Dua Sekolah)

 Berawal dari hasil komunikasi dengan pihak guru di SMA 8 Enrekang, juga dengan proktor SMP 3 Maiwa dengan hasil bahwa hari Minggu akan dilakukan sinkronisasi aplikasi untuk persiapan ANBK. Jadwal sinkron telah rilis dan bisa dilaksanakan mulai hari Sabtu 3 Oktober 2021. Kami bersepakat memulai hari Minggu. Sehingga cerita ini dimulai hari Minggu untuk melakukan sinkronisasi. 

Seperti diketahui bahwa pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer untuk tingkat SMP sederajat dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 4-7 Oktober 2021.  Terdiri atas 2 gelombang. Sekolah kami melaksanakan gelombang pertama sehingga persiapan harus dilakukan pada hari Minggu. 

Asesmen nasional itu sendiri merupakan ajang evaluasi sistem pendidikan dasar dan menengah. Asesmen nasional dilaksanakan dengan harapan bisa dijadikan sebagai evaluasi diri sekolah dan perbaikan perencanaan mutu sekolah kedepan. Sehingga asesmen nasional ini bukan menjadi ajang untuk mengevaluasi hasil individual siswa. 

Adapun peserta yang dilibatkan dalam asesmen ini yaitu peserta didik, guru, dan juga kepala sekolah. Terkhusus untuk peserta didik yang menjadi peserta adalah kelas 5 untuk tingkat sekolah dasar, kelas 8 untuk tingkat sekolah menengah pertama dan kelas 11 untuk sekolah menengah atas. Adapun jumlahnya yaitu maksimal 45 orang ditambah 5 cadangan bagi SMA/SMP sederajat. Sedangkan bagi guru semuanya dilibatkan selama memenuhi syarat juga untuk kepala sekolah. 

Kembali kepada tujuan saya yang akan ke Bungin melaksanakan ANBK. Terlebih dahulu saya melengkapi komputer yang kurang. Malam tadi saya sudah menghubungi semua teman guru yang memiliki laptop. Barulah saya singgah di masing-masing rumah untuk mengambilnya. 

Di rumah saya punya dua laptop. Satunya milik pribadi dan satunya lagi milik sekolah yang dipinjamkan kepada saya untuk melaksanakan tugas tambahan saya di sekolah. Lalu ada di Baraka milik Pak Jamal. Saya kemudian singgah disana, lalu berangkat lagi ke Buangin mengambil laptop milik Ibu Saenab juga modemnya. Setelahnya saya melanjutkan perjalanan ke Bungin. Jadi total ada 4 laptop yang saya bawa. Di Bungin masih ada 1 laptop lagi. Ada di rumah pak kepala sekolah. Sisanya satu lagi akan dibawa Pak Sukri. Jadi setidaknya itu sudah cukup untuk kami gunakan. 

Setiba di SMAN 8 Enrekang, saya langsung menuju laboratorium komputer. Disana telah ada Pak Ono yang sedang bekerja. Lalu saya ikut membantu, terkhusus kabel LAN karena kami akan berbagi ruangan dengan siswa SMPN 3 Maiwa. Sehingga harus dipisah agar tak terjadi eror dikemudian hari. 

Tengah hari semuanya sudah jadi. Tentu saya bersyukur. Setelah sebelumnya begitu khawatir karena persiapan yang begitu mepet. Untungnya kami dibantu oleh guru di SMA yang sangat baik nan peduli terhadap pendidikan. Selebihnya cuma beristirahat sambil menunggu teman datang dari rumah masing-masing. 

Waktu luang juga diisi dengan cerita dengan para alumni di sekolah juga ikut bermain tenis meja. Tak lupa menikmati suguhan kopi. Penting untuk mengucapkan terima kasih kepada semua penghuni asrama SMA Bungin. Pak Ono pamit kemudian. Lalu turunlah hujan. Malam hari barulah satu persatu teman-teman berdatangan. Saya tak sendiri lagi.

Pelaksanaan Hari Pertama

Malam sebelumnya kami menyelesaikan semua komputer client yang belum beres. Paginya kami mulai bersiap. Akhirnya yang ditunggu tiba juga. Mula-mula komputer kami nyalakan. Namun belum lagi pelaksanaan berjalan, muncullah masalah. Mouse yang semalam masih berfungsi dengan begitu bagus tiba-tiba saja tak berfungsi. Batreinya diganti masih sama saja. Saya menjadi panik tentunya sebab tak ada lagi port usb untuk mencolok mouse. Sebab 2 lainnya telah tercolok flashdisk dan kabel modem. Untungnya Pak Ono datang membantu. Satu persoalan terselesaikan.

Pelaksanaan dimulai, beberapa kendala yang muncul bisa teratasi oleh para pengawas, teknisi dan juga proktor serta dukungan rekan-rekan guru dan tak lupa Pak Ono sebagai pendamping kami proktor pemula. Sungguh kerja sama yang apik. Kendala lainnya adalah para siswa yang belum fasih mengoperasikan komputer sehingga harus dipandu satu persatu lagi. Padahal sebelumnya sudah dipandu di sekolah. Namun rasanya praktek langsung memang lain jika hanya penjelasan singkat. 

Setelah pelaksanaan di sekolah selesai, segala pekerjaan proktor dituntaskan juga. Selain itu para guru juga turut mengerjakan survey lingkungan belajarnya. Sedangkan siswa SMPN 3 Maiwa juga melaksanakan sesi 2 dan 3. 

Syukurnya karena kolaborasi ini juga turut menjalin suasana yang harmonis. Banyak candaan yang mengalir apa adanya. Hal seperti inilah yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Suasana harmonis dan penuh semangat dalam mengerjakan tugas pengabdian. Bekerja jalan, silatuahmi pun juga ikut. 

Panatakan, 3-4 Oktober 2021

Proses sinkronisasi 


Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Sinkron dan Menjemput Peralatan (Catatan Keseratus Tiga Puluh Dua Sekolah)"