Berbenah Part II (Catatan Keseratus Empat Puluh Delapan Sekolah)
Melanjutkan pekerjaan hari kemarin yang belum sepenuhnya selesai. Terlebih dahulu diisi dengan jam pelajaran oleh rekan guru yang ada di sekolah. Saya memilih berkebun saja. Tanaman tomat dan terong sudah tumbuh dengan baik. Kangkung juga kupangkas karena ada yang memetik kemarin tapi tidak rapi jadi mending dipangkas saja supaya rapi kembali saat tumbuh nanti. Beberapa bedengan masih kosong dan penuh rumput. Saya akan mencicil sedikit demi sedikit agar bersih lagi. Rencananya saya akan tanami cabe rawit disana. Mungkin pekan depan saya bawa bibitnya.
Lalu setelah pembelajaran berlangsung kami pun melanjutkan pekerjaan itu. Setelah campuran selesai diaduk. Lalu dibawa ke gedung kelas 9. Disana kami memulai. Cukup banyak yang rusak. Mesti dipoles secara perlahan ini. Saling menyalahkan bukanlah opsi yang solutif. Masih agak mendingan saling menjaga dan merasa memiliki. Kedua hal tersebut jika dipegang teguh warga sekolah maka kerusakan bisa diminimalisir kejadiannya.
Setelah kelas, Pak Syamsul mengumpulkan siswa laki-laki di lapangan. Beberapa mencoba kabur namun sulit juga karena semua siswa dikenali dengan mudah. Hal ini terjadi karena jumlah siswa kami masih sedikit. Rambutnya dirapikan. Sudah beberapa kali diingatkan namun tak diindahkan.
Setelahnya kami terus melanjutkan pekerjaan. Saat kumandang azan Duhur mengisi kebutuhan perut dan menonton pertandingan bulutangkis dulu. Saya akan pulang hari ini. Namun saat hendak pulang turunlah hujan. Cukup lama dan begitu deras. Saya makin betah menonton pertandingan bulutangkis.
Bulo, 18/11/2021
Post a Comment for "Berbenah Part II (Catatan Keseratus Empat Puluh Delapan Sekolah)"