Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menanam Harapan (Catatan Keseratus Lima Puluh Sekolah)

 Semalam hujan turun begitu derasnya, nyenyak tidur pun juga. Mempelajari kembali materi yang akan disampaikan besok. Perihal perkembangan demokrasi dan sistem pemerintahan di Indonesia. Memang selalu menarik mencermati perkembangan demokrasi di Indonesia. Apalagi jika dikaitkan dengan konteks kekinian. Saat semua bisa melakukan apa saja asal sesuai dengan aturan. Dimana perubahan begitu cepatnya terjadi. Juga saat masih dalam pandemi seperti saat ini 

Pandemi memang mengubah banyak hal. Disini pemerintah mengalami ujian yang sesungguhnya dalam menguji kualitasnya. Mengelola bangsa sebesar Indonesia memang begitu rumit dan kerap kali menimbulkan beragam polemik saat pengambilan kebijakan. Terlebih suara rakyat bisa begitu cepat sampai kantong pemerintah lewat menjamurnya sarana publik untuk berekspresi. Cukup lewat cuitan bisa viral se-Indonesia dalam waktu singkat. 

Sumber : https://bukusekolah.id/buku/buku-pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-kelas-9-smp/


Apalagi dalam masa pandemi, kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk beraktivitas diluar justru menimbulkan polemik dalam masyarakat. Meskipun pada hakikatnya kebijakan ini dibuat dalam upaya mengatasi pandemi namun tak sedikit kritik dilakukan oleh masyarakat umum. Baik karena berhubungan dengan kebutuhan hidup rakyat banyak yang kini tak bisa lagi leluasa mengais rejeki juga karena kebijakan ini seringkali dilanggar oleh para pembuat kebijakan sendiri. Telah cukup banyak bukti yang bisa kita peroleh hanya dengan membuka gawai kita untuk mengaksesnya. Tentu dengan tetap berpedoman pada prinsip saring sebelum sharing. Karena terkadang juga kritik timbul akibat simpang siurnya berita akibat banyaknya berita palsu dan berita yang cenderung mengarah apda hoaks.

Ah sudah terlalu panjang juga pembahasan unfaedah ini. Kembali kepada pembahasan awal bahwa perkembangan demokrasi di Indonesia ini merupakan bagian akhir dari pembelajaran PPKn di Kelas 9. Setelah ini menyisakan lembaga-lembaga negara dan hubungan antarlembaga negara. Lalu dua pekan kedepan sudah memasuki Penilaian Akhir Semester. 

Pada akhirnya setelah melaksanakan tugas dan bermain tenis meja sebentar, kembali ke kantor bercerita bersama rekan guru. Menonton turnamen Indonesia Open yang dihelat di Bali dan tak lupa makan siang. Begitulah rutinitas kami kira-kira hari ini. Setelahnya kami pulang. Hampir lupa tadi pagi-pagi sebelum siswa datang saya menanam cabai rawit untuk dikonsumsi di sekolah beberapa waktu kedepan. Kali aja bisa berbuah dan tumbuh dengan baik. Tanam aja dulu, berbuah itu bonus.

Bulo, 23/11/2021


Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Menanam Harapan (Catatan Keseratus Lima Puluh Sekolah)"