Jadwal baru, Adaptasi Lagi (Catatan Keseratus Enam Puluh Tiga Sekolah)
Berangkat sore hari dengan terlebih dahulu mempersiapkan barang bawaan. Lalu singgah membeli beberapa kebutuhan yang belum tersedia setelahnya melanjutkan perjalanan. Sebuah kejadian saat berada di Sapuko, tiba-tiba saja rem belakang saya tidak berfungsi. Beruntungnya karena motor saya kendarai dengan pelan. Jadi masih bisa diatasi. Kemudian saya putuskan untuk singgah sebentar menikmati pemandangan sore hari.
Pemandangan tempat saya singgah ini memang bagus. Hutan alami dan kebun warga yang nampak jelas. Jangan tanya soal udara segar disini. Apalagi sore hari melihat sang mentari hendak pamit dari kerasnya hari. Sebotol yogurt yang saya beli yadi hendaknya bisa menyempurnakan keindahan. Namun karena gelap akan segera tiba maka saya harus usai menikmati keindahan ini.
Senin malam saya selalu menonton X Factor yang tayang di RCTI. Ajang pencarian bakat yang menampilkan bakat istimewa lewat keindahan bernyanyi. Ada banyak sekali yang punya penampilan memukau. Salah satu idola adalah Danar Widianto. Yakin dan pasti setelah videonya diunggah ke youtube pasti akan trending. Apalagi karena malam ini tampil apik lagi. Juga ada second chance yang menurut saya juga tampil keren.
Setelahnya saya beristirahat saja. Besok harus melaksanakan tugas. Pada pagi hari saya ke kampung hendak membeli sabun cuci piring dan gula pasir. Tiba disana barang yang saya cari ada dan saya beli.
Saya melihat toples yang berisi makanan. Saya lihat makanan itu adalah makanan handmade dan kalau di kampung kami namai "Tarakko". Saya beli Rp. 10.000 untuk dimakan nanti di sekolah. Namun ada kejadian yang saya alami. Dalam perjalanan pulang kantong plastik saya robek dan gula yang ada didalam jatuh. Sial sekali saya pagi ini hahaha. Untungnya sabun cuci piring masih aman saja. Tapi gula tidak berhasil diselamatkan. Saya melanjutkan perjalanan ke sekolah.
Kembali ke soal tarakko tadi, ternyata penyebutannya di setiap kampung berbeda-beda. Kalau bahasa Indonesianya adalah opak gula merah. Tapi kalau menurut bahasa dari Ibu Anni dan Ibu Riska, mereka menyebutnya Karappo. Tarakko sendiri terbuat dari singkong yang dipipihkan lalu ditaburi gula merah cair diatasnya. Akan terasa enak jika dicoba. Apalagi jika gula merahnya masih lumer atau sekalian kering sekali pasti enak.
Tarakko. Sumber : https://www.gojek.com/gofood/?utm_source=gfproduct&utm_campaign=gfmerchantprofile&af_force_dp=true&is_retargeting=true |
Setelahnya semua berjalan seperti biasa. Melaksanakan tugas di kelas. Belajar bersama dengan siswa dan akan lebih menarik jika semua bersemangat. Yang tidak biasanya adalah karena jadwal baru yang disusun pekan lalu. Praktis baru mulai berlaku pada pekan ini sehingga perlu adaptasi termasuk para siswa jika mereka belum mengetahui secara jelas jadwal mereka. Akan tetapi jadwal sudah ditempel di papan pengumuman. Tinggal pembiasaan saja dan rasanya akan terbiasa juga untuk pekan kedepan.
Ow iya kabar gembira untuk kita semua adalah perhari Minggu kemarin jalanan sudah mulai dilakukan pengecoran. Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba. Setelah beberapa bulan menanti kapan dimulai jalanan dikerjakan dan akhirnya terjawab. Sebuah kesyukuran karena sebentar lagi jalanan sudah mulai membaik.
Hal yang selalu dikeluhkan tak hanya kami yang pendatang tapi juga warga kampung. Tapi ingat mengeluhnya cuma diperkataan saja ya. Kami tetap melaksanakan tugas kok. Jangan karena jalanan yang jelek dan keluhan itu kami tak laksanakan tugas. Karena kami yakin bahwa jalanan akan diperbaiki jika waktunya telah tiba jadi.
Dengan mulai diperbaikinya jalanan, kedepan warga desa tak lagi terlalu kesulitan mengakses hal apapun diluar. Semoga mobilitas yang akan makin tinggi seiring dengan peningkatan segala hal baik di Bulo. Amin
Bulo, 24-25 Januari 2022
Post a Comment for "Jadwal baru, Adaptasi Lagi (Catatan Keseratus Enam Puluh Tiga Sekolah)"