Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Minyak Goreng dan Pemberitaan Viral Lainnya(Catatan Ke 171 Sekolah)

Ini sudah pekan ke tiga atau ke empat saya tak menginap di sekolah saat ada jam pelajaran esok harinya. Pagi sekali saya berangkat ke sekolah. Udara pagi memang selalu dingin. Apalagi saat ini sedang memasuki peralihan musim. Malam hingga pagi dingin sekali lalu siang panas sekali.

Tiba di sekolah langsung ganti pakaian karena pakaian saya tinggal pekan lalu. Di kelas 8 masih membahas seputar sumpah pemuda. Lumayan enak membahas soal sumpah pemuda karena semua peserta adalah pemuda. Tinggal diarahkan saja untuk bisa meneladani sikap para pemuda saat masa perjuangan khususnya saat berikrar bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu, Indonesia.

Saya juga ke kelas 7 karena sedianya diisi oleh Ibu Muharni akan tetapi beliau sedang sakit dan berpesan untuk memberi tahu mengerjakan tugas di buku paket. Saat ini memang tengah banyak yang jatuh sakit. Umumnya demam dan batuk-batuk serta flu. Memang biasanya begitu dalam peralihan musim.

....

Setelah para siswa pulang, saya memilih beristirahat saja. Pak Sukri juga sudah pulang. Namun karena cuaca begitu panas saya terbangun dan memilih menonton tv saja. Saat ini ada isu yang begitu hangat jadi bahan pemberitaan media. Konflik antara Rusia dan Ukraina yang terancam perang, juga soal minyak goreng dan pernyataan Menteri Agama tentang edaran tatacara penggunaan pengeras suara di mesjid. 

Pernyataan Menteri agama mengenai penggunaan pengeras suara di mesjid mendapat banyak kecaman dari masyarakat apalagi ada penyataan dari Menteri Agama yang mengibaratkan Azan dari segala penjuru dengan suara gonggongan anjing dari segala penjuru secara bersamaan. Apalagi pernyataan ini diucapkan dari mulut seorang menteri yang mengurusi soal agama. Sebagaimana kita tahu bahwa soal agama itu juga soal ketenangan, dan keteduhan.

Lalu kasus kelangkaan minyak goreng. Selain langka juga harganya melambung tinggi. Kasus minyak goreng juga ditandai dengan munculnya banyak merk baru yang justru baru ada saat kelangkaan minyak. Aneh memang namun inilah kenyataannya. 

Meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah namun masih sulit juga untuk mengatasi hal ini. Berharapnya semoga segera ada solusi apalagi tak lama lagi Ramadan tiba. Kebutuhan akan minyak goreng akan lebih besar lagi.

Lalu yang paling hangat adalah soal Rusia-Ukraina yang kian memanas. Hal ini terjadi karena Rusia mengakui kemerdekaan 2 kota dari Ukraina. Kedua kota ini diketahui memang pro kepada Rusia. Ditengah ada upaya Ukraina untuk gabung dengan NATO. Ditakutkan akan meletus perang dunia ketiga. Tentu hal ini  akan mengancam keselamatan umat manusia. 

Padahal semestinya hidup rukun dan tenteram. Pada intinya perang tidak hanya akan merugikan kedua belah pihak juga lebih-lebih kepada masyarakat sipil. Teringat salah satu postingan senior saya di kampus dulu soal Rusia Ukraina ini. "Perang, di mana pun, ujungnya hanya 2; menang jadi arang, kalah jadi abu. Sudahi lah main perang-perangan 😁. Ini soal nyawa dan masa depan kehidupan.

Minyak

Bulo, 22 Februari 2022

Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Minyak Goreng dan Pemberitaan Viral Lainnya(Catatan Ke 171 Sekolah)"