Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Muslihat Musang Emas

Judul        : Muslihat Musang Emas
Penulis     : Yusi Avianto Pareanom
Penerbit   : baNANA
Tebal        : 261 Halaman
Pertama kali bersentuhan dengan karya Yusi Avianto Pareanom adalah saat membaca bukunya yang berjudul "Rumah Kopi Singa tertawa". Buku berwarna merah itu habis saya baca tanpa perlu banyak waktu. Begitu pula dengan buku kumpulan cerpen berikutnya dari Yusi. Judulnya "Muslihat Musang Emas". Satu buku lain dari karya Yusi adalah Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi. Tapi belum saya baca. Sengaja dibaca lebih akhir karena tebalnya yang lumayan.

Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang terdiri dari 21 kumpulan cerpen. Dengan sampul buku yang begitu terang karena berwarna kuning. Sebuah cangkir berwarna dan 3 ekor musang dengn warna beragam. Buku ini diterbitkan oleh penerbit baNANA. Penerbitan yang dimiliki oleh penulis buku itu sendiri yang beralamat di Depok. Buku ini saya peroleh dari hasil tiktokan. 

Karakter yang saya temukan dalam membaca karya dari Yusi Avianto Pareanom adalah unik, lucu serta mengagetkan. Cerita yang kental dengan berbagai kesialan yang dialami tokoh. cerita dalam buku ini unik karena sulit diprediksi jalan ceritanya. 

Halaman awal saja kita sudah dikagetkan dengan pernyataan "KITA punya peluang mendirikan agama baru, Don. Selain itu, buku ini banyak memberikan kosakata baru yang jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin ini salah satu karakter dari Pak Yusi saat menulis. Ia begitu kaya soal kosakata. Banyak kata yang maknanya jadi bahasa sehari-hari namun Pak Yusi seolah tak berhenti menyuguhkan kata yang bau. Misal kata korek api, seingat saya beliau memakai 2 kata dalam buku yang punya arti sama dengan korek api itu. Yang saya ingat itu kata mancis.

Buku ini banyak membuat saya tertawa sendiri saat membacanya. Mulai dari tokoh yang sudah seringkali berganti nama dan berpindah tempat namun tetap saja sial. Ada juga Windu yang rela berdosa demi memenuhi keinginan ayahnya untuk mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Ada banyak hal lucu lain yang terdapat pada cerita.

Cerita B.U.D punya kesan tersendiri bagi saya karena banyak memberikan informasi baru. Bagi saya ini yang paling keren. Palindromik, kata yang dibaca sama, baik dari awal maupun dari belakang cerita. Saya baru tahu bahwa selama ini katak, iri, radar, dan tentunya Nababan disebut dengan palindromik. Pada bagian ini juga dikenalkan dengan George Perec, penulis Prancis yang punya palindrom terpanjang sepanjang sejarah. Lalu kelak saya tahu bahwa George Perec ini pernah menulis sebuah novel tanpa mengandung huruf E dalam penulisannya. 

Buku ini menawarkan banyak jenis ekspresi saat membacanya. Layaknya Rumah Kopi Singa Tertawa karya Yusi sebelumnya, buku ini layak dibaca bagi yang hidupnya butuh hiburan dan lagi kosong. Juga bagi yang baru mulai membaca buku fiksi, buku ini boleh jadi pemantik untuk karya selanjutnya.
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

1 comment for "Muslihat Musang Emas"