Catatan Pekan Ketiga Sekolah (2024-2025)

Akhirnya saya masuk di kelas 7 juga. Setelah pada pekan lalu saya tidak sempat masuk untuk tatap muka di kelas 7, karena saya mendapatkan tugas untuk mengikuti kegiatan workshop pendidikan yang diselenggarakan oleh Komisi X DPR dan Kemendikbud Ristek. Sehingga praktis ini menjadi pertemuan perdana kami untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

Sebagai siswa baru, saya selalu mengawali pembelajaran dengan bertanya beberapa hal, termasuk mengenai aktivitas yang serius ng mereka lakukan setiap hari. Lalu juga mengantar untuk berkenalan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Kesan awal cukup baik melihat antusiasme dari semua warga kelas 7.

Begitu kegiatan pembelajaran selesai, rutinitas selanjutnya adalah berkaraoke. Hal yang memang sering kami lakukan untuk melepaskan penat sehabis pembelajaran berlangsung. Apalagi musik yang mengalun adalah musik khas dari daerah Enrekang.

Adalah sebuah kerinduan tersendiri ketika pulang sekolah dan masih sempat tinggal beberapa saat mengingatkan pada saat masih sering bermalam di sekolah. Ada banyak cerita yang tersaji disana. Baik tentang sekolah maupun kejadian pribadi yang dibagikan.

Lalu, pada Jumat hujan turun sejak subuh hari dan baru berhenti sekitar 07:30. Sehingga perjalanan memaksa untuk berlanjut dalam kondisi hujan. Dalam perjalanan, hujan mulai mereda.

Habis hujan, turunlah kabur. Di sepanjang jalan kabut turun begitu pekat. Jarak pandang menjadi lebih pendek. Kewaspadaan mesti meningkat. Lampu depan juga harus dinyalakan agar bisa menjadi penanda ketika bertemu pejalan dari arah sebaliknya.

Tiba di sekolah pun masih dalam kondisi berkabut. Dingin menjadi kawan yang mengantar pagi di kelas pada jam pertama ke kelas. Untung pakaian yang saya gunakan cukup tebal sehingga tidak terlalu merasakan panas matahari. Tetap mensyukuri nikmat-Mu.