Catatan Ketiga Puluh Empat Sekolah

Jika ingin memberi judul sebenarnya saya ingin memberi judul catatan ini dengan gagal total. Bayangkan semua rencana hari itu gagal. Kami berencana setelah melaksanakan tugas sehari-hari akan ke tempat jaringan mencari informasi terbaru. Setelah itu akan melihat-lihat sekitar sembari mencari bunga.

Namun semuanya gagal setelah kami semua ketiduran. Diantara kami bertiga saya yang paling terakhir tertidur setelah sempat menonton film "Mulan". Film ini bercerita tentang seorang perempuan pemberani yang berasal dari keluarga Hua. Film ini berasal dari kekaisaran Tiongkok. Suatu waktu kekaisaran diserang musuh yang hendak membalas dendam. Hingga Kaisar mengeluarkan titah untuk mengutus seorang laki-laki untuk setiap keluarga untuk ikut berperang.

Di keluarga Hua diwakili oleh bapaknya karena ia tak memiliki anak lelaki. Hingga akhirnya singkatnya Mulan mencuri pedang dan surat yang ditujukan kepada keluarganya dan ikut menuju Camp pelatihan sebelum diterjunkan ke medan perang. Dalam masa pelatihan semua peserta harus laki-laki. Hanya Hua Mulan yang perempuan. Olehnya itu ia menyamar sebagai laki-laki dan mengganti namanya dengan Hua Jun.

Satu yang saya suka dalam pelatihan itu adalah prinsip yang mereka gunakan yaitu setia, berani, dan jujur. Ini sangat layak untuk diterapkan dalam kesatuan termasuk sekolah. Selain itu ada satu lagi yaitu pengabdian kepada keluarga. Ini yang muncul pada pedang pemberian kaisar kepada keluarga Hua Mulan sebagai prinsip kebajikan ke empat.

Kegagalan ini ternyata tak rugi-rugi amat. Saya bisa memperoleh banyak pelajaran dari menonton film ini. Sembari mendapatkan hiburan ditengah sunyinya sekolah. Sore harinya kami kedatangan sepupu saya yang datang membawa kayu Cendana untuk membuat sarung badik. Kami bercerita sebentar sebelum ia kembali. Malam harinya kami bernyanyi bersama