Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memaknai Sumpah Pemuda

Tepat 92 tahun yang lalu para pemuda yang tersebar dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda pula berkumpul lalu berikrar. Lewat Konggres Pemuda II, kini kita kenal irkar dan sumpah itu sebagai Sumpah Pemuda. Melalui sumpah ini juga menjadi salah satu peristiwa penting bagi bangsa Indonesia. 
Peran pemuda bagi negeri ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Bahkan jika dirunut dari awal pemudalah yang punya andil besar dalam mewujudkan negara ini. Ada banyak sekali organisasi yang didirikan oleh para pemuda sebelum kemerdekaan (Bisa dicek sendiri apa itu) yang tentu punya peranan besar dalam sejarah Indonesia. Salah satunya lewat momentum sumpah pemuda ini. Jika boleh menambahkan, melalui momen inilah kali pertama Indonesia Raya dikumandangkan.

Lagu ini kemudian jadi lagu kebangsaan Indonesia. Saat dikumandangkan pertama kali lagu ini terdiri dari 3 stanza. Namun kini yanh sering dinyanyikan sebagai lagu kebangsaan hanya 1 stanza. Sebenarnya pernah dilakukan upaya untuk menyanyikan Indonesia Raya kembali ke versi aslinya. Upaya itu dilakukan melalui Permendikbud No. 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah di pasal 18. Namun jika melihat kondisi di sekolah-sekolah saya melihat masih belum berjalan dengan baik. 

Memaknai Sumpah Pemuda

Ditengah pergolakan bangsa kini, pemuda diharapkan tetap berada pada kebenaran. Tadi siang tanpa sengaja saya melihat salah satu postingan dari Dandi Laksono. Ia menuliskan bahwa ada sekelompok pemuda yang hendak melakukan keliling Indonesia dengan bersepeda. Rencananya mereka akan melakukan aksi tanam pohon setiap 5 kilometer. 

Setelah itu saya menelusuri dan menemukan akun sosial media mereka yaitu @perantaranusantara. Menurut rencana mereka akan memulai dari Sabang dan berakhir di Merauke. Menyeberangi beberapa pulau besar di Indonesia. Yang patut diapresiasi menurut saya adalah nyali dan misi mereka. Bersepeda keliling Indonesia butuh nyali besar. Indonesia buka negara kecil yang bisa dikelilingi dengan sekali duduk. Ada ribuan pulau, ada ganasnya lautan yang harus dilalui. Apalagi jika melihat kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk akan menjadi tantangan juga meskipun juga bisa sebaliknya. 
Pun begitu dengan misi mereka yang akan melakukan penanaman pohon. Menurut salah satu video di sosial media mereka, sebelum lahir kita telah memiliki hutang 5 pohon. Bayangkan dengan kondisi saat ini, penebangan hutan terjadi dimana-mana. Tak sebanding dengan upaya melakukan penanaman. Bahkan jika kita ditanya sudah berapa pohon yang kau tanam selama hidupmu maka bisa dipastikan bahwa sulit untuk mendapatkan orang yang bisa menjawab dengan kerja nyata.  Alih fungsi hutan menjadi lahan tambang, lahan pertanian, atau dengan alasan lain menjadi penyakit kronis yang kini tengah dihadapi bangsa ini. Sehingga misi para pemuda ini sangat patut diapresiasi dan didukung. 

Salah satu aksi nyata pemuda diatas merupakan upaya mereka untuk berkontribusi untuk negara. Indonesia butuh banyak pemuda-pemuda dengan nyali seperti ini. Tentu dengan konsep yang tak harus sama. Sesuai dengan rutinitas pun tak ada salahnya asalkan dikerjakan dengan niat tulus iklas dan tetap bercermin pada para pemuda yang berikrar pada 1928. Pilihan itu ada ditangan kita para pemuda ataupun warga negara yang masih berjiwa muda.
Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Memaknai Sumpah Pemuda"