Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ke Sekolah Bukan Ke Parepare dan Penamatan Diundur (Catatan Ke 191 Sekolah)

Akhirnya bisa mendengar PSM Makassar nyetadion lagi. Hasil mendengar ini punya 2 dampak. Kalau dilanjutkan saya akan paparkan dampak baiknya dulu. Adapun diantaranya adalah senang bisa mendengar PSM bisa main di stadion lagi. Meskipun tidak di Kota Makassar. 

Pertandingan PSM kali ini merupakan ujicoba melawan Sulut United. Jika musim-musim sebelumnya dilangsungkan di Makassar dengan Stadion Mattoanginnya. Namun kini mesti menumpang dulu ke Parepare. Gelora BJ Habibie menjadi panggung PSM berkandang setelah corona mereda. Kandangnya pun lebih spesial. Jauh dari Kota Makassar yang tak punya stadion. 

Adapun kabar buruknya adalah saya tidak bisa ikut langsung ke stadion menyaksikan kembalinya PSM bermain di kandang sendiri. Padahal dari segi jarak, Enrekang ke Parepare sebenarnya tak terlampau jauh. Juga karena sudah banyak panggilan ke Parepare. 

Adapun alasan gagal karena mesti ke sekolah mempersiapkan acara penamatan siswa. Rencananya penamatan akan digelar esok namun kemarin ada pesan dari Pak Kepala  Sekolah bahwa penamatan diundur dari awalnya hari Selasa menjadi Jumat. 

Saya tiba di sekolah persis seusai salat Magrib. Di sekolah telah ada Pak Jamal. Tapi saat tiba Ia ketiduran. Barulah saat saya nyalakan klakson motor baru ia terbangun. 

Sebelumnya saat berangkat kondisi cuaca memang mendung. Saat tiba di Baraka dan membeli beberapa perlengkapan di sekolah hujan pun turun. Saya memilih berteduh dulu. Apalagi saya tak membawa mantel. 

Berteduh

Tak lama setelah tiba di sekolah saya tertidur cepat. Pagi hari tetap beraktivitas seperti biasa. Bersih diri dan masuk di kelas. Mengisi PPKn di kelas 8 dan memberikan penugasan kepada kelas 7 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aktivitas lancar karena dibantu Pak Jamal. 

Tak banyak yang kami kerjakan sore ini karena hujan yang turun juga cukup deras. Salah satu yang tetap kami kerjakan adalah mengecat halaman sekolah menjadi lebih indah. Dengan dibantu oleh siswa semua berjalan lebih lancar. Syukur iklas itu kuncinya

Bulo, 6-7 Juni 2022

Muhammad Suaib Natsir
Muhammad Suaib Natsir Penyuka berat PSM Makassar, sehari-hari bertugas di SMPN 6 Satap Maiwa. Warga Enrekang

Post a Comment for "Ke Sekolah Bukan Ke Parepare dan Penamatan Diundur (Catatan Ke 191 Sekolah)"